Balawan “Best Teknik Tapping”
24 07 2008I Wayan Balawan ini sudah banyak dikenal oleh publik lokal maupun
internasional sebagai gitaris papan atas. Dia juga memasukkan unsur budaya dalam
setiap lagunya yang dikemas dalam nuansa etnik Bali yang sangat kental.
Balawan, gitaris yang mempunyai teknik tapping luar biasa inilah yang jadi quest di Jazz On Trijaya Edisi 13 Juli 2008 jam 19.00-21.00.
Musisi yang lahir di Gianyar, Bali pada 9 September 1973 ini mulai bermain musik
pada umur delapan tahun dan mendirikan grup band pada saat duduk di bangku
sekolah dasar. Balawan banyak memainkan lagu-lagu dari Deep Purple dan Beatles
pada masa itu. Jenuh dengan musik rock, selepas dari SMU dia pindah ke Sidney-Australia
untuk belajar jazz gitar dan vokal di The Australian Institute of Music.
Talentanya yang besar di musik membawanya meraih beasiswa selama tiga tahun (dia
meraih Diploma of Music). Setelah merampungkan pendidikannya, Balawan akhirnya
berkarir sebagai gitaris profesional di Sidney selama lima tahun dan namanya pun
mencuat sebagai salah satu dari deretan pemain gitar handal.
Di tahun 1997, Balawan bersama kawan-kawan semasa kecilnya pernah
mendirikan Batuan Ethnic Fusion, sebuah grup musik yang memainkan musik etnik
Bali yang dikombinasikan dengan musik jazz dan sempat merilis album pada tahun
1999 berjudul “gloBALIsm”.
Balawan sendiri dikenal sebagai gitaris yang handal memainkan gitar secara
teknik tapping, yaitu teknik khusus dimana jari-jari kiri dan kanan secara
bersamaan memainkan bass, chords, dan melody, seakan-akan dia memainkan piano.
Publik pun dibuatnya takjub dengan kepiawaiannya memainkan dua gitar secara
bersamaan dengan cepat, lincah, juga melodius.
Balawan juga dikenal sebagai guru gitar dan sering tampil di berbagai sekolah
musik di kota-kota di Indonesia. Ia pun kerap memberikan klinik gitar dan promo
tur yang disupport oleh gitar Ibanez dan Laney amplifiers. Selama ini Balawan
telah banyak melanglang buana, merambah festival demi festival bergengsi manca
negara.
Sepanjang karir bermusiknya, Balawan pernah tampil disejumlah pertunjukan
Internasional seperti – East Meet West Gitarren Festival Edenkoben Germany, Open
Strings Guitar Festival Osnabrueck Germany, Tour International Guitar Nights in
12 Cities in Germany , Hell Blues Festival in Trondheim Norway September, Hell
Blues Festival in Trondheim Norway, Australian tour 4 cities with Batuan Ethnic
Fusion, Pop Asia Fukuoka japan ,Tokyo Asia music Market Tokyo japan serta Bali
Jazz Festival, Java Jazz Festival, Jakarta Jazz Festival (JakJazz Festival) dan
masih banyak lagi.
Beberapa waktu lalu Wisma Duta di Tramlaan menjadi panggung eksklusif grup Balawan memamerkan kemahiran petikan gitar dan gabungan alunan gamelan Bali dalam hit Siapa Bisa Bilang dari album terbarunya.
Grup Balawan sebelumnya tampil memikat, dalam acara Pasar Malam Besar (Pasar Tong-Tong) di Den Haag 22-23 Mei lalu dan mengisi acara ‘jam session’ di Grand Cafe Brussel.
Masyarakat Eropa mengagumi kepiawaian si jari ajaib memainkan gitar talk-box ala Jeff Back dengan nuansa alunan gamelan rindik Bali yang amat kental.
Atribut Bali yang dilantunkan amat menjual dan menjadi ikon yang melekat di publik Eropa. Balawan yang tampil penuh dalam dua jam durasi pertunjukan di Wisma Duta ini memberikan suguhan aktraktif yang langka.
‘Jam session’ dengan pukulan gendang Made Agus Wardana, seniman asal Bali, staf KBRI Brussel melantunkan lagu Janger dalam ritme mengadu petikan gitar Balawan yang khas dan gebukan kendang ala Made, mendapatkan tepukan kagum dari para hadirin.
Sedangkan Bulan Juli 2008 ini Balawan juga turut berperan aktif kampanye damai untuk Pilkada di Bali
Balawan menampilkan kepiawaiannya pada hari kampanye bersama musisi lainnya asal Bali seperti Dewa Budjana. Kali ini ia khusus berduet dengan musisi asing mempersembahkan lagu Bali Shanti Shanti Shanti (Bali damai damai damai).
“Sekarang saya juga masih sibuk menyelesaikan album terbaru saya bersama sony music yang juga rencananya diedarkan bersama dvd yang berisi tentang teknik bermain gitar atau gitar clinic” ujar Balawan mengakhiri perbincangan di Jazz On Trijay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar